Kemeriahan PE On The Road berlanjut di kawasan Surabaya Barat. Acara tersebut diadakan di Area Wisata Sontoh Laut, Kecamatan Asem Rowo Surabaya. Sebanyak 25 pelaku usaha food dan craft ikut dalam acara tersebut. Nurul Hidayati, Owner Prima Crispy adalah koordinator acara mengatakan, jika acara ini diharapkan mampu menjadi pematik semangat para pelaku usaha yang terguncang
Pahlawan Ekonomi kembali menggelar Roadshow Pahlawan ekonomi 2021 bertajuk PE On The Road Surabaya Utara, yang diadakan di Jalan Granting Tengah Baru, Surabaya Minggu (26/12/2021). Acara tersebut diikuti oleh 23 Pelaku usaha food dan craft Pahlawan Ekonomi yang ada di wilayah Surabaya Utara. Katarina, Owner Griya Rina yang juga merupakan Tuan Rumah acara mengatakan, acara
Gerakan Pemberdayaan Masyarakat Pahlawan Ekonomi kembali menggelar acara PE On The Road di Wilayah Surabaya Timur. Acara itu digelar di Workshop Bengkel Kriya Daun, Jalan Ngagel Mulyo XV Surabaya, Minggu (19/12/2021). Selain Bazar online dan offline, dalam acara itu, digelar pula pelatihan offline dan online yang mengangkat tema membuat produk sarung bantal berbahan karung goni.
Pahlawan Ekonomi kembali menggelar acara Bazaar wilayah Surabaya Selatan di Jalan Prima Kebraon Taman, Minggu (12/12/2021). Kegiatan ini memiliki tema “PE on The Road Surabaya Selatan” diikuti oleh 30 ukm, juga disiarankan online (Live) di Facebook Page Pahlawan Ekonomi. Dalam acara tersebut, Wiwit Manfaati, Koordinator Mentor Creative Industry Basic mengatakan, pada acara tersebut diadakan pula
Memulai bisnis dengan susah payah. Merasakan masa-masa sulit menggaet pembeli dan pelanggan. Meski sudah mencoba berbagai upaya seperti promosi, ikut pameran, dan lain sebagainya. Sempat merasakan dua tahun tidak dapat order dan pemasukan sama sekali. Bahkan nyaris menutup usahanya. Namun berkat kesabaran dan ketelatenan, Dwi Ana Lisiati berhasil bangkit. Ana merintis usaha pada tahun 2013. Produknya
Trully Nurul Ervandiary pernah bekerja di bank swasta dan perusahaan asing. Kerja mapan. Aktivitasnya terukur dan terjadwal. Punya penghasilan tetap. Suatu ketika, dia dimutasi ke Bali. Bekerja dengan meninggalkan keluarga dirasakan berat. Hingga dia memutuskan resign. Trully melirik bisnis kerajinan tangan berbahan alam. Bekalnya belajar di Bali. Dalam memilih bahan, Trully memilih berbeda
Sumini awalnya menjual semanggi keliling kamoung. Biasanya di kawasan Wiyung. Saban hari, ia mampu menjual puluhan porsi. Semanggi buatannya dijual menggunakan daun pisang. Tahun 2011, Sumini ikut pelatihan Pahlawan Ekonomi. Dia belajar banyak hal. Belajar manajemen keuanan, packaging, da lainna. Dalam pelatiihan teknis dia juga belajar membuat semanggi instan. Dari semanggi instan itu, Sumini mendapat berkah.
Kartini Hari Asih menjadi pelaku usaha kecil menengah (UKM) handicraft pada tahun 2010. Dia aktif menjadi pengurus Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di kampungnya. Biasanya dia melayani pesanan, ikut pameran atau bazar. Suatu ketika, Kartini diajak bergabung dengan Pahlawan Ekonomi. Ikut pelatihan membuat kain bordir dari limbah kain perca. Hasil f=dari pelatihan dia terpkan di rumah.
Hobi menjajal resep kuno asal Belanda yang dilakoni Umi Kulsum berbuah manis. Ia mewujudkan mimpi punya usaha pada 2013. Berbekal uang senilai Rp 30 ribu, Umi menyajikan produk unggulan berupa putu Belanda Smakelijk. Umi sengaja memilih putu Belanda sebagai produk utama karena ingin membawa kembali kenangan zaman kolonial. Kue ini menjadi teman minum teh pada
Tak banyak yang tahu jika perempuan pelaku usaha mikro kecil (UMK) ini mampu menembus pasar ekspor. Dia, Susilaningsih, owner Sambal Dede Satoe (DD 1). Produk sambalnya sudah ekspor ke Virginia, Amerika Serikat sejak 2016. Nama DD 1 atau Dede Sateos diambil dari rumah produksi sambal di Jalan Tenggilis Timur VI/DD-1, Surabaya. Susilaningsih berani memenuhi permintaan ekspor
