Acara Mlaku-Malu Nang Tunjungan berlangsung heboh, Selasa (19/12/2017). Sedikitnya, 100 ribu orang menghadiri event yang berbarengan dengan Awarding Pahlawan Ekonomi Surabaya 2017.

Sejak pukul tujuh pagi, Jalan Tunjungan terlihat ramai dengan kehadiran warga yang datang bukan hanya dari Surabaya, tapi juga daerah lain di Jawa Timur.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam sambutannya di acara ini mengatakan, melalui program Pahlawan Ekonomi ini, para pelaku usaha kreatif bisa meningkatkan kualitas mutu produk dan harga.

“Sama capeknya dalam membuat produk UKM. Namun karena dilatih oleh Pahlawan Ekonomi, rasanya jadi enak, bersih, dan sehat, membuat harga bisa lebih tinggi sampai Rp 25 ribu. Dengan begitu, saya berharap, produk warga Surabaya ini bisa masuk ke kelas ekonomi atas,” ujar Tri Rismaharini di depan warga Surabaya.

Semua produk, kata Risma, bisa masuk ke dalam program Pahlawan Ekonomi. Sehingga warga Surabaya bisa bergabung di program ini tanpa harus bingung memikirkan bentuk usahanya. Bahkan, bila usaha ini berkembang besar menjadi perusahaan, hal itu bisa diwariskan kepada anak cucunya.

“Bila jabatan, tidak dapat diwariskan. Jadi lebih baik kita buat usaha sendiri yang bisa diwariskan kepada anak kita. Saya ingin warga Surabaya mau seperti ini dan menjadi tuan dan nyonya di kota sendiri,” ujar salah satu wali kota terbaik dunia ini.

Risma lalu mengajak salah satu pelaku usaha kreatif, namanya Chofiyah atau karib disapa Bu Jai. “Saya ikut Pahlawan Ekonomi sejak tahun 2010. Alhamdulillah, sudah pernah naik haji dengan cucu. Dengan pendapatan di Pahlawan Ekonomi ini, di umur yang sekarang saya masih bisa berkarya tanpa perlu meminta anak dan cucu,” tutur ibu yang kini umurnya sudah 71 tahun saat ditanya oleh Wali Kota Surabaya.

Wali Kota juga berpesan agar warga Surabaya tidak boleh malas dan terus bekerja keras agar bisa lebih maju.